Rabu, 13 November 2013

bintang ‘Rugby League’ menemukan jalan hidayah-Nya

Halaman depan koran hari ini! (power of dakwah-UK). Suatu hari Blake Ferguson mengambil syahadatnya bersama juara petinju Anthony Mundine. (bidadari_azzam)
Pembaca tak akan memahami betapa fantastisnya keharuan dalam gambar surat kabar yang terpampang itu, jika belum mengetahui peristiwa awal mula brother Blake tersebut menyatakan syahadatnya.
Jika tidak tahu siapa Blake, beliau adalah seorang pemain bintang ‘Rugby League’ yang sedang mengalami salah satu musim terbaik dalam karirnya tahun ini, sampai kemudian ia ‘dibuang dari The-NSW Origin Squad dan dipecat dari timnya sendiri Canberra Raiders dikarenakan penyerangan tidak sesuai aturan dan bermasalah dalam penyalahgunaan alkohol. Ia amat terpukul, ia merasa hancur. Ia telah mengalami masa jatuh saat itu, terjerumus di jurang terdalam dengan problema tersebut dan media menodai citranya dengan berulang-kali mengatakan bahwa dia tidak pantas mengenakan ‘jersey NSW’—perjuangan karir dan cita-citanya sepanjang masa muda ini.
Segera setelah ia dicoret dari timnya, sepupunya Anthony Mundine (Muslim muallaf dan juara petinju) tidak membuang waktu dan bergegas membantunya. Anthony langsung menyetir mobilnya menuju ke hotel tempat tim NSW berada pada pukul 8 pagi hari dan berjanji untuk tetap di sisi saudaranya sampai keadaan menjadi lebih baik. Ia menolak untuk disebut-disebut bahwa brother-nya sebagai seorang pecandu alkohol kelas berat, tetapi mengatakan bahwa berikanlah kesempatan, bahwa dia akan membantunya melewati masa menuju titik balik, karena kejadian itu ‘hanya’ sebuah skenario hidup saat melalui masa-masa sulit.
Sudah tentu titik balik brother Blake adalah kembali kepada ‘janji-Nya’ kepada Tuhan, Sang Pencipta, brother Anthony mengajaknya untuk berpikir logis mengenai tujuan penciptaan diri kita di muka bumi, bahwa kita adalah manusia, hamba-NYA, yang harus menerapkan aturan-aturan-NYA. Petunjuk jalan kita adalah Al-Islam, keselamatan di dunia dan akhirat.
Orang-orang penggemarnya serta para pencari berita dapat melecehkan dan menghinanya jika berada dalam keterpurukan, sedangkan Al-Islam malah mengarahkan dirinya untuk kembali menuju jalan selamat.
Begitulah, Allah azza wa jalla melimpahkan hidayah-Nya kepada brother kita ini, ia menyadari bahwa hanya Allah SWT yang mengerti solusi hidupnya. Ia merasa bersyukur bahwa masih ada kesempatan untuk bertaubat, masih punya waktu untuk memperbaiki dan menjaga organ-organ tubuhnya tatkala hidayah Allah SWT telah didekap saat ini.
Congrats, brothers! Sudah beberapa bulan sejak kejadian itu, dan kita bisa katakan Alhamdulilahirabbil ‘alamiin. Allah ta’ala telah menuntun Blake Islam melalui tindakan sederhana dari sepupunya, kebaikan dan kasih sayang dari brother kita, Mundine. Ini adalah nilai-nilai Islam yang benar, yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Islam terbukti merupakan jalan hidup beraturan, indah dan tertib untuk semesta, (bagi seluruh muslim atau non muslim), fenomena zaman ini, mereka kembali kepada al-Islam setiap kali mereka membutuhkan (berada dalam keterpurukan). Bermakna bahwa Allah ta’ala yang langsung memberikan didikan-Nya, pelajaran-pelajaran dari-Nya.
Sedangkan kita yang telah lama menjadi muslim, bagaimanakah kondisi diri ini? Masihkah kita ingat bahwa ‘menzhalimi diri’ adalah hal yang dilarang? Masih banyak muslim yang ‘cuek’ meneguk minuman beralkohol serta membiarkan organ-organ tubuhnya kian rapuh akibat hantaman minuman keras itu, na’udzubillah minzaliik… (Apalagi ketika berjumpa muslim yang minim komunitas, saat di Eropa, tak ada yang mengingatkannya atas perbuatan tersebut, namun bila diingatkan, malah pergi menjauh). Masih banyak di antara kita yang tidak peduli dengan honor atau gaji yang diperoleh, halal atau haram disantap dengan ‘cuek’, tanpa rasa takut akan azab-Nya. Bahkan kian gelaplah hati dan wajah dengan bertambah maksiat dalam keseharian kita, meskipun jutaan da’i dan da’iyah selalu hadir di sekitar kita, nasihat yang diberikan telah menguap tanpa bekas, naudzubillahiminzaliik.
Sungguh air mata bahagia atas hidayah-Nya sangat deras jika mengenang kisah emosional para muallaf, saya pun mengenang seorang sister yang memiliki kebiasaan buruk seperti brother Blake dahulu. Di Krakow, sister tersebut dulunya sering bertengkar dengan suami gara-gara sama-sama kecanduan, rokok dan alkohol, sepasang benda penghancur raga manusia. Bahkan akhirnya mereka bercerai. Atas izin-Nya, ia menemui jalan kebenaran, agama Islam yang sekarang dipeluknya. Meski dengan ‘tangis pengorbanan luar biasa’, ia harus menyesali kepergian janin yang dirindukannya, ia harus menyesali diri karena nikmat sehat telah diabaikannya dalam waktu yang lama. Kita harus berkaca diri, Islam adalah solusi bagi kita semua.
Subhanallah, selalu ada iktibar buat kita yang memiliki akal sehat dan nurani penuh rasa syukur, insya Allah. Semoga Allah SWT menjaga brothers dan sister muallaf ini, memantapkan ketabahan hatinya dan membuat perjalanannya mudah, Aamiin. Barakallah…
Salam Ukhuwah, @bidadari_azzam, Kuala Lumpur, Dzulhijjah 1435 H

0 komentar:

Posting Komentar

ARTIKEL GURU

POJOK ALUMNI 2